https://tasikmalaya.times.co.id/
Pendidikan

Hari Literasi Internasional, SMKN 1 Sudimoro Pacitan Launching Buku dan Film Budaya

Minggu, 07 September 2025 - 20:48
Hari Literasi Internasional, SMKN 1 Sudimoro Pacitan Launching Buku dan Film Budaya SMKN 1 Sudimoro Pacitan meluncurkan tiga buku karya kepala sekolah, guru, serta siswa. (FOTO: Indra for TIMES Indonesia)

TIMES TASIKMALAYA, PACITAN – Peringatan Hari Literasi Internasional tahun ini menjadi momentum penting bagi SMKN 1 Sudimoro di Kabupaten Pacitan. Sekolah kejuruan yang berada di ujung selatan Jawa Timur itu mengembangkan budaya literasi dengan cara berbeda.

Pada Sabtu (6/9/2025), bertempat di Museum Song Terus, SMKN 1 Sudimoro meluncurkan tiga buku karya kepala sekolah, guru, serta siswa. Tak hanya itu, sekolah ini juga memutar perdana film berjudul Simbah Kedung Sudimoro, sebuah adaptasi dari cerita rakyat setempat.

Peluncuran Karya Literasi

Karya literasi yang diluncurkan terdiri dari tiga judul. Pertama, Pelita Menyala karya Kepala Sekolah yang sudah ber-ISBN. Buku ini berisi refleksi pendidikan sekaligus pengalaman praktis dalam memimpin sekolah vokasi di tengah tantangan zaman.

Kedua, Prosiding Praktik Baik Pembelajaran Mendalam yang ditulis oleh para guru. Buku ini memuat pengalaman nyata para pendidik dalam menerapkan strategi pembelajaran inovatif di kelas.

Ketiga, Marsudi Asmara, kumpulan cerita rakyat khas Sudimoro yang ditulis oleh siswa. Karya ini lahir dari semangat melestarikan budaya lokal sekaligus menjadi ruang bagi pelajar untuk berkreasi melalui tulisan.

Kehadiran tiga buku tersebut menjadi penanda bahwa semangat literasi di SMKN 1 Sudimoro bukan sekadar slogan, melainkan benar-benar hadir dalam keseharian warga sekolah.

Selain peluncuran buku, acara juga dimeriahkan dengan pemutaran perdana film Simbah Kedung Sudimoro. Film ini merupakan hasil adaptasi dari cerita rakyat setempat yang sarat pesan moral dan nilai budaya.
Melalui medium audio-visual, sekolah berharap literasi tidak berhenti pada membaca dan menulis, melainkan berkembang menjadi literasi budaya yang lebih dekat dengan generasi muda.

“Kami ingin literasi tidak hanya berhenti pada membaca dan menulis, tetapi juga menghidupkan kembali warisan budaya agar dikenal generasi muda,” kata Kepala SMKN 1 Sudimoro, Indra Prastowo, Minggu (7/9/2025).

Indra menambahkan, film ini menjadi bentuk nyata implementasi literasi budaya yang diharapkan mampu memberi inspirasi bagi sekolah lain di Pacitan maupun daerah lain.

Acara peluncuran buku dan film ini turut dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh penting di Pacitan. Hadir antara lain Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Camat Sudimoro, serta perwakilan komunitas literasi.

Kehadiran para pemangku kepentingan itu menjadi sinyal kuat bahwa literasi di Pacitan tidak bisa berjalan sendiri, tetapi perlu dukungan dan sinergi lintas sektor.

Raih Tiga Penghargaan Sekaligus

Komitmen SMKN 1 Sudimoro dalam pengembangan literasi ternyata tidak hanya berhenti pada seremoni. Sekolah ini juga berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi.

Pertama, penghargaan Sekolah Inovatif Berbasis Kearifan Lokal dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudpora).

Kedua, predikat Sekolah Berprestasi Bidang Literasi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Pacitan.

Ketiga, penghargaan Sekolah Inovatif Kolaboratif dari Museum Song Terus.

Tiga penghargaan tersebut menegaskan bahwa upaya literasi yang dilakukan SMKN 1 Sudimoro bukan hanya berdampak di internal sekolah, tetapi juga memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Dengan berbagai capaian itu, SMKN 1 Sudimoro kian mantap menempatkan diri sebagai sekolah penggerak literasi di Pacitan. Tidak hanya mengajarkan keahlian vokasi sesuai bidang, sekolah ini juga menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal.

“Literasi berbasis kearifan lokal ini diharapkan bisa menjadi ciri khas sekolah kami. Anak-anak tidak hanya kompeten secara keterampilan, tetapi juga memahami akar budayanya,” ujar Indra Prastowo.

Ke depan, SMKN 1 Sudimoro berencana untuk memperluas gerakan literasi dengan melibatkan masyarakat sekitar, terutama komunitas pemuda, agar karya literasi yang lahir tidak berhenti di sekolah, melainkan menjadi bagian dari kehidupan sosial.

Apa yang dilakukan SMKN 1 Sudimoro bisa menjadi contoh nyata bagaimana literasi berbasis kearifan lokal Pacitan mampu menjadi energi positif untuk pendidikan sekaligus pelestarian budaya. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tasikmalaya just now

Welcome to TIMES Tasikmalaya

TIMES Tasikmalaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.