TIMES TASIKMALAYA, TASIKMALAYA – Sebanyak 800 pesepak bola muda dari berbagai daerah di Indonesia turut ambil bagian dalam kompetisi bergengsi tingkat nasional, Piala Soeratin 2025, yang secara resmi diluncurkan di Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Kamis (1/5/2025). 

Turnamen ini menjadi salah satu wadah penting pembinaan atlet usia muda yang diinisiasi oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Peluncuran turnamen berlangsung meriah dan penuh semangat, menandai dimulainya perjalanan para pemain muda yang berusia di bawah 18 tahun untuk unjuk kemampuan di panggung nasional. 

Sebagai ajang tahunan yang telah mengakar dalam dunia pembinaan sepak bola Indonesia, Piala Soeratin tahun ini hadir dengan sejumlah pembaruan regulasi yang menyesuaikan kebutuhan pengembangan talenta sepak bola muda.

Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Tasikmalaya, H. Wahid, secara resmi membuka turnamen yang dinanti-nantikan oleh pecinta sepak bola muda, khususnya di wilayah Priangan Timur. H. Wahid menjelaskan bahwa edisi 2025 mengalami penyesuaian regulasi, terutama terkait kategori usia peserta.

“Untuk tahun 2025 ini, Piala Soeratin diperuntukkan bagi pemain U-13. Sedangkan kategori U-15 dan U-18 hanya dipertandingkan oleh klub-klub anggota Asosiasi Provinsi (Asprov) saja,” ungkap H. Wahid.

Ia juga menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme peserta yang begitu tinggi. “Alhamdulillah, ada sekitar 800 pemain dan 150 ofisial serta wasit yang terlibat dalam ajang ini. Meskipun ada beberapa klub yang ingin berpartisipasi namun belum bisa karena belum menjadi anggota resmi,” jelasnya.

Kehadiran perwakilan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya turut memberi bobot lebih pada kegiatan ini. 

Sekretaris Umum KONI Kota Tasikmalaya, Agung Firmansyah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap Askot PSSI atas konsistensinya membina bibit muda pesepak bola.

“Pada prinsipnya, kami sangat mengapresiasi gelaran Piala Soeratin 2025 ini. Turnamen ini menjadi bukti nyata bahwa PSSI memiliki komitmen kuat dalam membentuk atlet berprestasi sejak usia dini,” ujar Agung Firmansyah.

Ia menambahkan bahwa ajang seperti ini memiliki peran strategis dalam menjaring pemain berkualitas yang nantinya bisa mengisi skuad klub profesional bahkan tim nasional Indonesia.

“Sinergitas antara KONI dan Askot PSSI harus terus dijaga dan diperkuat. Ini penting untuk menciptakan ekosistem olahraga yang sehat dan berprestasi,” tambahnya.

Agung pun optimis, di bawah kepemimpinan H. Wahid, perkembangan sepak bola di Tasikmalaya akan terus menunjukkan tren positif. 

“Saya percaya, Askot PSSI Tasikmalaya mampu membawa perubahan signifikan dalam prestasi olahraga, khususnya sepak bola, ke depan,” pungkasnya.

Turnamen ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan gairah sepak bola di Kota Tasikmalaya. Dengan kehadiran 800 pemain muda dari berbagai klub dan daerah, kompetisi ini diharapkan tak hanya mencetak prestasi, tapi juga menginspirasi generasi muda untuk terus berlatih dan bermimpi menjadi pemain profesional.

Dukungan dari stakeholder seperti KONI, PSSI, serta pemerintah daerah menjadi kunci dalam membangun sistem pembinaan olahraga yang solid dan berkelanjutan.

Dengan pelaksanaan Piala Soeratin 2025 yang meriah dan penuh semangat di Tasikmalaya, publik optimis bahwa masa depan sepak bola Indonesia, khususnya di tingkat usia muda, akan semakin cerah dan kompetitif. (*)