TIMES TASIKMALAYA, TASIKMALAYA – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kota Tasikmalaya sejak Senin (29/9/2025) sore mengakibatkan sebuah rumah kontrakan di Jalan Ampera, Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, ambruk.
Peristiwa tersebut menimpa dua orang warga yang berada di dalam rumah, hingga menyebabkan luka-luka dan sempat membuat salah satu korban tak sadarkan diri.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, saat intensitas hujan yang tinggi dan hembusan angin kencang mengguncang wilayah Tasikmalaya.
Suara petir menggelegar, lalu tidak lama kemudian tembok bagian samping bangunan roboh dan menimpa atap rumah kontrakan yang dihuni oleh Haikal Fahmi (25).
Saat kejadian, Fahmi sedang berada di dalam rumah bersama kakaknya serta seorang temannya bernama Intan Dewi Azahra. Tiba-tiba, bangunan ambruk dan material menimpa tubuh Fahmi serta Intan. Warga sekitar segera memberikan pertolongan pertama sebelum pihak berwenang tiba di lokasi.
“Setelah ada petir, tiba-tiba kontrakan ambruk. Saya sempat tertimpa material, wajah saya penuh pasir dan sulit membuka mata. Intan bahkan sempat pingsan,” ungkap Fahmi saat dimintai keterangan Senin (29/9/2025)
Akibat kejadian tersebut, Fahmi mengalami luka di bagian pundak, sementara Intan mengalami luka pada tangan kiri, pundak, serta kaki kanannya. Keduanya dievakuasi oleh warga sekitar ke rumah tetangga untuk mendapatkan pertolongan pertama sebelum dibawa ke tim medis.
Intan sendiri mengaku saat kejadian dirinya sebenarnya hendak pulang ke Cikoneng, Kabupaten Ciamis, namun menunggu hujan reda. Tak disangka, ia justru mengalami musibah yang membuatnya harus menerima perawatan akibat luka benturan material bangunan.
“Tadi mau pulang, tapi hujan deras sekali, jadi saya tunggu reda. Tiba-tiba rumah ambruk dan saya tertimpa,” ucapnya
Laporan mengenai ambruknya rumah warga tersebut segera diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya. Harisman, Koordinator Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kota Tasikmalaya, membenarkan adanya laporan rumah ambruk di wilayah Panglayungan.
“Ya, kami dapat laporan rumah roboh dan menimpa warga. Petugas langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan dan mengevakuasi. Untuk korban, sudah ditangani tim medis,” ujarnya.
Selain menangani korban, BPBD juga melakukan langkah pengamanan di lokasi kejadian, termasuk mengkomunikasikan kebutuhan penanganan medis dengan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kerugian akibat cuaca ekstrem di wilayah Priangan Timur, khususnya Kota Tasikmalaya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir di sejumlah wilayah Jawa Barat, termasuk Tasikmalaya.
Fenomena tersebut dipicu oleh dinamika atmosfer regional dan lokal, yang mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan konvektif. Hujan deras disertai angin kencang kerap memicu bencana hidrometeorologi, seperti pohon tumbang, longsor, hingga bangunan roboh.
BPBD Kota Tasikmalaya mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Warga yang tinggal di rumah dengan konstruksi rapuh atau berada di daerah rawan bencana diminta untuk segera melapor kepada aparat kelurahan atau BPBD jika menemukan tanda-tanda kerusakan bangunan.
“Cuaca ekstrem ini masih berpotensi berlanjut. Kami minta masyarakat tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Pastikan kondisi rumah aman dan segera evakuasi jika terjadi hal mencurigakan,” tegas Harisman. (*)
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |