TIMES TASIKMALAYA, TASIKMALAYA – Lebaran Anak Yatim, atau yang juga dikenal sebagai Idul Yatama, merupakan tradisi yang telah lama diwariskan dalam masyarakat Indonesia. Setiap tanggal 10 Muharam dalam kalender Hijriyah, prosesi pemberian santunan kepada anak yatim digelar sebagai bentuk kepedulian dan cinta kasih terhadap mereka yang kurang beruntung. 

Di Kota Tasikmalaya, tradisi ini kembali digelar dengan penuh khidmat di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya, Jalan Ahmad Yani, Lengkongsari, Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (16/7/2024).

Acara yang digelar secara luring dan daring ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Kasubag Tata Usaha Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya H. Cecep Nurholis, Assda I Bidang Pemerintahan Kota Tasikmalaya Reza Setiawan, Ketua Baznas Kota Tasikmalaya, Kepala Seksi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Kota Tasikmalaya H. Ujang Muslihat, M.Pd, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Dengan tema "Berbagi Cinta Melimpah Berkah" acara tersebut tidak hanya menjadi momen berbagi tetapi juga meneguhkan komitmen kepedulian terhadap anak yatim. 

Kepala Seksi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Kota Tasikmalaya, H. Ujang Muslihat, M.Pd kepada awak media menjelaskan bahwa kegiatan Lebaran Anak Yatim ini dilaksanakan secara serentak di setiap kantor Kementerian Agama di seluruh Indonesia.

"Lebaran yatim adalah program Kemenag pusat yang bertepatan dengan 10 Muharam, yang kita ketahui sebagai hari lebarannya anak yatim. Jadi kita berbagi untuk membahagiakan anak yatim pada tanggal 10 Muharam," ujarnya kepada awak media, Selasa (16/7/2024).

Paket bantuan yang dibagikan menurut H. Ujang terdiri dari alat tulis, uang, serta alat-alat difabel bagi anak-anak berkebutuhan khusus. 

Dalam kegiatan waktu yang sama, selain pemberian santunan, Kemenag juga meluncurkan program "Kick Off Incubasi Wakaf Produktif, Kampung Zakat, dan Kota Wakaf" dimana  Kota Tasikmalaya termasuk dalam enam besar se-Indonesia yang mendukung program Kota Wakaf. 

"Seperti yang kita lihat tadi di Zoom, PJ Wali Kota mendapatkan plakat penghargaan sebagai pendukung Kota Wakaf," jelas H. Ujang.

Pada saat yang bersamaan, program wakaf uang juga diluncurkan oleh Asisten Daerah. Program ini merupakan kolaborasi antara Kemenag, Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah.

"Mudah-mudahan ini didukung oleh semua stakeholder, dari mulai OPD-OPD, unsur masyarakat, perbankan, dan terutama Pemerintah Kota Tasikmalaya," harap H. Ujang.

Untuk penyaluran santunan anak yatim, H. Ujang menjelaskan bahwa acara di Aula Kantor Kemenag hanya merupakan simbolis dengan jumlah penerima sebanyak 80 orang. Selanjutnya, santunan akan didistribusikan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebanyak 1030 paket, dan Kemenag sebanyak 1000 paket.

"Santunan untuk anak yatim itu disebar ke satker-satker, madrasah, KUA, dan beberapa tempat lain. Jadi di sini hanya simbolis saja. Kalau total santunan kurang lebih ada tiga ribuan," terang H. Ujang.

Tradisi Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama ini tidak hanya menjadi momen untuk berbagi, tetapi juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya peduli terhadap sesama, terutama anak-anak yatim yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. 

"Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan anak-anak yatim dapat merasakan kebahagiaan dan keberkahan di hari yang istimewa tersebut," harapnya

Kegiatan ini juga menurutnya akan menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai instansi dapat menghasilkan program yang bermanfaat dan berdampak positif bagi masyarakat luas. 

"Semoga tradisi ini terus berlanjut dan semakin memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian sosial di tengah masyarakat," pungkasnya. (*)