https://tasikmalaya.times.co.id/
Berita

Unper Tasikmalaya Satukan Budaya dan Teknologi dalam Pendidikan

Sabtu, 21 Juni 2025 - 22:55
Unper Tasikmalaya Satukan Budaya dan Teknologi dalam Pendidikan Gedung Rektorat Universitas Perjuangan Tasikmalaya, foto diambil Sabtu (21/6/2025). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES TASIKMALAYA, TASIKMALAYA – Satu langkah strategis dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran berbasis kearifan lokal Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya mengambil starategi dengan mengintegrasikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam satu kesatuan utuh.

Konsep tersebut menjadi benang merah Rektor Unper, Dr. Yadi Heryadi, M.Sc., memberikan paparan dalam kegiatan Gelar Budaya Unper 2025 yang berlangsung di Halaman Kampus Unper, Jalan Peta, Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (21/6/2025). 

Gelar Budaya ini bukan sekadar seremonial seni tradisional, melainkan bagian dari kerangka besar pengembangan SDM unggul yang mampu bersaing secara global tanpa meninggalkan akar budaya lokal.

Universitas-6.jpgRektor Unper, Dr. Yadi Heryadi, M.Sc saat memberikan keterangan kepada awak media di Kampus Universitas Perjuangan, Jalan Peta, Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya. Sabtu (21/6/2025). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

“Kita ingin menciptakan lulusan yang tidak tercerabut dari budaya leluhurnya, namun juga tangguh di era globalisasi. Tahun 2035 adalah target kita untuk mencetak SDM yang siap bersaing di pasar global,” ungkap Dr. Yadi.

Yadi mengungkapkan Unper saat ini tenah mengadopsi model pembelajaran transformatif berbasis potensi lokal. Salah satu contohnya di wilayah kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya yang terkenal sebagai sentra kerajinan tangan khas Tasikmalaya.

“Banyak produk unik dan bernilai ekonomi tinggi dari Rajapolah. Jika tidak kita angkat dalam riset dan pengajaran, potensi itu bisa hilang. Maka kami libatkan mahasiswa dan dosen untuk menjadikan ini bagian dari mata kuliah dan topik penelitian,” jelas Yadi.

Dengan memadukan potensi daerah ke dalam kegiatan akademik, Unper bukan hanya melestarikan budaya, tapi juga menghidupkannya sebagai bahan ajar yang relevan, kontekstual, dan aplikatif. 

"Langkah ini tentunya sejalan dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digaungkan Kemendikbudristek."terang Yadi.

Tidak berhenti di aspek budaya, Universitas Perjuangan juga menurutnya terus mendorong inovasi teknologi tepat guna untuk masyarakat. Salah satu hasil nyata adalah alat penetas telur berbasis tenaga surya yang dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat pedesaan yang kerap terkendala listrik.

Alat ini berkapasitas 500 telur dan tetap berfungsi meski terjadi pemadaman listrik, berkat dukungan panel surya ramah lingkungan. Telur-telur yang berhasil ditetaskan lalu didistribusikan ke berbagai pihak untuk diolah menjadi produk bernilai tambah.

“Telur mentah kami serahkan ke ibu-ibu untuk dijadikan telur asin, lalu dijual melalui BUMDes. Sementara daging itiknya diolah jadi nugget dan produk siap saji lainnya. Ini bentuk nyata hilirisasi riset,” tambah Yadi.

Sebagai penguatan dari model pembelajaran tersebut menurutnya Unper kini tengah mendorong program MBG (Mitra Berbasis Geografis). Program ini dirancang untuk menggali, membina, dan mengembangkan produk unggulan berbasis wilayah yang bisa dikembangkan secara berkelanjutan dan memberi nilai ekonomi.

Universitas-7.jpgCivitas Akademika Unper berfoto Bersama usai pembukaan gelar budaya di halaman Kampus Universitas Perjuangan, Jalan Peta, Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya. Sabtu (21/6/2025). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

MBG menurutnya diharapkan aat menjadi jembatan antara akademisi, pemerintah desa, pelaku UMKM, dan masyarakat. Program ini menyasar berbagai sektor mulai dari kuliner, pertanian, peternakan, hingga ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.

“Kami ingin membuktikan bahwa kearifan lokal tidak hanya dipajang sebagai warisan, tapi juga bisa diberdayakan jadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkas Rektor Unper.

Acara Gelar Budaya Unper 2025 turut diisi oleh pementasan seni tradisional seperti tari jaipong, musik calung, pameran produk mahasiswa, hingga bazar makanan khas Tasikmalaya. Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari sivitas akademika, masyarakat, serta mitra Unper dari berbagai daerah.

Yadi berharap Gelar Budaya menjadi bentuk konkrit bagaimana pendidikan tinggi tidak sekadar mengisi ruang kelas, melainkan juga terlibat aktif dalam membangun peradaban dan menguatkan identitas lokal. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tasikmalaya just now

Welcome to TIMES Tasikmalaya

TIMES Tasikmalaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.