TIMES TASIKMALAYA, TASIKMALAYA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Kelola Dana Hibah bagi para pengurus KONI dan cabang olahraga (cabor). Upaya ini untuk mewujudkan tata kelola penggunaan Dana Hibah Pemerintah Kota Tasikmalaya yang transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2026.
Kegiatan bimbingan teknis ini diikuti oleh 90 peserta yang merupakan utusan dari 45 cabang olahraga yang tergabung dalam KONI Kota Tasikmalaya. Bimtek dilaksanakan di Aula Bale Kota Tasikmalaya, pada Minggu (21/12/2025).
Wakil Ketua I Bidang Organisasi KONI Kota Tasikmalaya, AKBP H. Yono Kusyono selaku Ketua Pelaksana Bimtek, menyampaikan bahwa bimtek ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi Porprov 2026, khususnya dalam aspek tata kelola keuangan olahraga.
Menurutnya, Kota Tasikmalaya saat ini menunjukkan tren positif dalam prestasi olahraga. Hal tersebut terlihat dari hasil Babak Kualifikasi (BK) Porprov yang menunjukkan peningkatan dibandingkan periode sebelumnya.
“Bagaimana Kota Tasikmalaya bisa terus berprestasi dan meningkatkan marwah olahraga, tentu harus dibarengi dengan tata kelola olahraga yang baik. Prestasi tidak hanya ditentukan oleh atlet dan pelatih, tetapi juga oleh manajemen olahraga yang profesional,” ujar Yono Kusyono.
Ia menegaskan, kebutuhan penunjang olahraga tidak hanya berkaitan dengan sarana dan prasarana, tetapi juga menyangkut tata kelola keuangan, khususnya pengelolaan dana hibah yang diberikan pemerintah kepada cabang olahraga.
“Melalui bimtek ini, kami berharap dana hibah yang diberikan kepada cabor dapat dipertanggungjawabkan secara benar, transparan, dan dapat dievaluasi secara maksimal. Dengan demikian, kinerja manajemen olahraga di Kota Tasikmalaya dapat meningkat secara optimal,” tambahnya.
Sementara itu Ketua KONI Kota Tasikmalaya, Anton Suherlan, menegaskan bahwa dana hibah dari Pemerintah Kota Tasikmalaya merupakan amanah rakyat yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab.
Ia mengingatkan bahwa prestasi olahraga setinggi apa pun akan kehilangan makna apabila pengelolaan dana hibah bermasalah secara administrasi maupun hukum.
“Dana hibah dari Pemkot adalah amanah rakyat untuk memajukan dunia olahraga di Kota Tasikmalaya. Sehebat apa pun prestasi yang diraih, akan tercoreng apabila tata kelola hibah tersebut bermasalah,” tegas Anton.
Anton meminta seluruh pengurus cabor untuk mengikuti bimtek ini dengan serius dan sungguh-sungguh. Ia menekankan bahwa laporan pertanggungjawaban (LPJ) keuangan cabor menjadi indikator penting dalam menilai kesehatan organisasi cabang olahraga.
“Saya minta bimtek ini diikuti dengan serius. Tata kelola dana hibah di cabor harus semakin baik. LPJ cabor akan menunjukkan kesehatan cabor itu sendiri, yang pada akhirnya akan menentukan keberlangsungan pembinaan atlet ke depan,” jelasnya.
Untuk memperkuat pemahaman peserta, Bimbingan Teknis Tata Kelola Penggunaan Dana Hibah Pemerintah Kota Tasikmalaya ini menghadirkan narasumber dari berbagai instansi strategis, yakni Polres Tasikmalaya, Kejaksaan Negeri Kota Tasikmalaya dan
Inspektorat Kota Tasikmalaya yang memberikan materi terkait aspek hukum, pengawasan, serta mekanisme pertanggungjawaban keuangan hibah agar pengelolaannya sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Melalui bimtek ini, kita berharap seluruh cabang olahraga memiliki pemahaman yang sama terkait tata kelola keuangan, sehingga pelaksanaan Porprov 2026 dapat berjalan dengan baik, bersih, dan berintegritas, serta mampu mendorong prestasi olahraga Kota Tasikmalaya ke level yang lebih tinggi," pungkas Anton. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jelang Porprov 2026, KONI Kota Tasikmalaya Gelar Bimtek Tata Kelola Dana Hibah
| Pewarta | : Harniwan Obech |
| Editor | : Deasy Mayasari |