TIMES TASIKMALAYA, TASIKMALAYA – Momentum Hari Donor Darah Sedunia dijadikan ajang apresiasi bagi para pejuang kemanusiaan dari Keluarga Donor Darah (KDD) oleh PMI Kota Tasikmalaya, Senin (16/6/2025).
Hari Donor Darah Sedunia diperingati setiap 14 Juni di seluruh dunia sebagai bentuk penghargaan terhadap para pendonor darah sukarela.
Tanggal ini dipilih sebagai penghormatan atas hari kelahiran Karl Landsteiner, ilmuwan asal Austria yang menemukan sistem golongan darah ABO. Tujuan utama peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya donor darah yang aman, serta mengajak lebih banyak orang untuk mendonorkan darah secara rutin.
Peringatan Hari Donor Darah Sedunia (World Blood Donor Day) tahun 2025 menjadi panggung apresiasi bagi para pendonor darah sukarela (DDS) di Kota Tasikmalaya.
Bertempat di Aula Bappelitbangda, Senin (16/6/2025), Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya memberikan penghargaan kepada belasan anggota Keluarga Donor Darah (KDD) yang telah berdedikasi menyumbangkan darahnya secara rutin sebagai bentuk kontribusi nyata bagi kemanusiaan.
Ketua PMI Kota Tasikmalaya, H. Rahmat Kurnia menekankan bahwa kebutuhan darah di Kota Tasikmalaya terus meningkat setiap harinya. Saat ini, PMI Kota Tasikmalaya mencatat kebutuhan darah mencapai rata-rata 80 labu per hari.
“PMI Kota Tasikmalaya hanya mampu menyuplai sekitar 40 labu darah per hari. Sisanya dipenuhi oleh Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Tasikmalaya dan UTD RSUD dr. Soekardjo,” ujarnya.
Kondisi ini, lanjut Rahmat, menjadi tantangan bersama sekaligus peluang untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli dan terlibat dalam aksi donor darah secara sukarela.
Kania Dewi (paling kanan) dari KDD ASIAPI saat berfoto dengan Wawali Kota Tasikmalaya dan jajaran Forkopimda di Aula Bappelitbangda, Senin (16/6/2025). (Foto: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Dalam rangkaian kegiatan ini, PMI memberikan penghargaan khusus kepada para pendonor darah yang telah menyumbangkan darahnya sebanyak 50 kali hingga lebih dari 100 kali.
Penghargaan untuk pendonor darah sukarela sebanyak 50–100 kali diberikan oleh PMI Jawa Barat. Sementara, bagi yang telah mendonorkan darahnya lebih dari 100 kali, apresiasi diberikan langsung oleh PMI Pusat.
“Penghargaan ini adalah catatan kehormatan bagi mereka yang telah membaktikan diri secara konsisten demi sesama manusia,” jelas Rahmat.
Ia juga menekankan perbedaan antara pendonor sukarela, yakni mereka yang mendonorkan darah tanpa diminta, dengan pendonor pengganti, yang mendonorkan karena ada kebutuhan dari pihak tertentu.
“Penghargaan ini hanya diberikan kepada para pendonor darah sukarela,” tegasnya.
Salah satu penerima penghargaan dari KDD ASIAPI, Kania Dewi, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PMI Kota Tasikmalaya. Ia berharap penghargaan ini menjadi pemantik semangat bagi ratusan anggota ASIAPI lainnya.
“Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk lebih menyadari pentingnya donor darah. Ini tidak hanya baik untuk kesehatan, tapi juga media sodaqoh darah bagi sesama yang membutuhkan,” tuturnya kepada TIMES Indonesia.
Sementara itu Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Rd. Diky Candranegara yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan begitu pentingnya memperkuat budaya donor darah sukarela sebagai wujud solidaritas sosial dan tanggung jawab kemanusiaan.
“Donor darah bukan hanya tindakan medis. Ini adalah amal sosial yang menyelamatkan nyawa. Darah manusia tidak bisa diproduksi teknologi, hanya bisa diberikan secara sukarela,” ujarnya tegas.
Mengangkat tema global "Give Blood, Give Hope: Together We Save Lives", Diky mengungkapkan bahwa secara nasional, kebutuhan darah Indonesia belum terpenuhi secara ideal.
“Dari target 5,1 juta kantong darah per tahun, pada tahun 2023 PMI baru berhasil mengumpulkan sekitar 4,2 juta kantong. Ini artinya, partisipasi masyarakat masih perlu terus ditingkatkan,” ujarnya.
Melalui peringatan Hari Donor Darah Sedunia menurut Rahmat PMI Kota Tasikmalaya berkomitmen untuk terus mendorong aksi kemanusiaan ini lewat edukasi, kolaborasi dengan berbagai pihak, serta meningkatkan fasilitas pelayanan donor darah.
“Donor darah adalah tanggung jawab bersama. Kami mengajak seluruh masyarakat Tasikmalaya untuk rutin mendonorkan darah, bukan hanya saat ada yang sakit, tapi sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan empati sosial,” pungkas H. Rahmat Kurnia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hari Donor Darah Sedunia PMI Kota Tasikmalaya Penghargaan kepada Pendonor Sukarela: “Give Blood, Give Hope”
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Deasy Mayasari |