TIMES TASIKMALAYA, JAKARTA – Brasil, yang akan memegang kepresidenan BRICS pada tahun 2025, mengumumkan pada Senin (6/1/2024) bahwa Indonesia telah resmi diterima sebagai anggota penuh dalam kelompok negara berkembang BRICS, sebuah blok ekonomi yang semakin dianggap sebagai penyeimbang terhadap kekuatan Barat.
Menurut laporan AFP pada Selasa (7/1/2025), Kementerian Luar Negeri Brasil menyampaikan bahwa negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara ini ingin melakukan reformasi terhadap institusi pemerintahan global serta memberikan dampak positif dalam memperkuat kerja sama antar negara di kawasan Global South.
“Pemerintah Brazil menyambut bergabungnya Indonesia dalam BRICS,” demikian pernyataan resmi dari Brazil.
“Dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berbagi komitmen dengan negara-negara anggota BRICS lainnya untuk mereformasi lembaga-lembaga tata kelola global, serta berkontribusi positif dalam memperdalam kerja sama Selatan-Selatan," sambungnya.
Sebagai informasi, Keanggotaan Indonesia di BRICS telah disepakati dalam pertemuan puncak tahun 2023 di Johannesburg. BRICS sendiri didirikan pada tahun 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, dengan Afrika Selatan bergabung pada tahun berikutnya.
Selain itu, Pada tahun sebelumnya, BRICS memperluas keanggotaannya dengan menambahkan Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab sebagai anggota penuh.
Kehadiran Indonesia kini semakin memperkokoh posisi BRICS sebagai blok ekonomi yang memiliki pengaruh signifikan di tingkat global.
Brasil berencana memanfaatkan masa kepemimpinannya untuk memperkuat kolaborasi antar negara di kawasan Global South serta mendorong pembaruan dalam institusi multilateral.
Salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva adalah mengembangkan "sarana pembayaran" yang bertujuan untuk mempermudah perdagangan antar negara anggota BRICS.
Dalam pertemuan puncak BRICS terakhir di Kazan, Rusia pada November 2024, negara-negara anggota membahas peningkatan transaksi nondolar dan penguatan mata uang lokal. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional.
Namun, rencana tersebut menuai tanggapan keras dari Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengancam akan memberlakukan tarif 100% kepada negara-negara anggota BRICS jika mereka berupaya mengurangi dominasi dolar AS.
Ancaman ini mencerminkan kekhawatiran Amerika Serikat terhadap kemungkinan pergeseran kekuatan ekonomi global yang lebih condong ke BRICS.
Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Brasil
KTT BRICS tahun ini direncanakan akan digelar di Rio de Janeiro pada bulan Juli. Agenda tersebut diharapkan menjadi wadah strategis bagi negara-negara anggota untuk merumuskan langkah-langkah dalam memperkuat kerja sama ekonomi dan politik, sekaligus merespons berbagai tantangan di tingkat global.
Dengan diterimanya Indonesia sebagai anggota, BRICS semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu blok ekonomi terkemuka, yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi anggotanya, tetapi juga pada penguatan peran dan pengaruh negara-negara berkembang dalam sistem tata kelola global. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BRICS Terima Indonesia Secara Resmi Sebagai Anggota Penuh
Pewarta | : Farid Abdullah Lubis |
Editor | : Imadudin Muhammad |