https://tasikmalaya.times.co.id/
Berita

Dari Doa Wali Kota hingga Uang Kepret, Kisah Di Balik Kesuksesan Pesilat Tasikmalaya

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:35
Delapan Emas dari Bandung, Pesilat Tasikmalaya Sapu Bersih Medali di Kualifikasi PORPROV Pesilat putri dari Kontingen Kota Tasikmalaya saat berlaga pada gelaran BK PORPROV XV Jawa Barat di GOR Pajajaran Bandung, Jumat (24/10/2025) malam (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES TASIKMALAYA, TASIKMLAYA – Gema suara “Yaaah!” khas jurus pamungkas pencak silat menggema di GOR Padjadjaran Bandung pada Jumat (24/5/2025) malam. Di tengah riuh sorak pendukung, delapan pesilat muda asal Kota Tasikmalaya menutup laga dengan kemenangan yang manis, delapan medali emas berhasil diraih dari delapan nomor pertandingan yang diikuti.

Pencapaian ini bukan sekadar hasil kompetisi, tapi sebuah pembuktian kebangkitan olahraga bela diri tradisional khas Nusantara di Kota Santri.

Dalam ajang Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) XV Jawa Barat Tahun 2025, IPSI Kota Tasikmalaya berhasil mencatat sejarah melipatgandakan raihan medali emas dari BK PORPROV sebelumnya yang hanya berjumlah empat.

Kedelapan pesilat yang mengharumkan nama Kota Tasikmalaya di BK PORPROV XV Jabar 2025 adalah Arul Faujan di Kelas A Putra, Ar Rijalul Islam Setiawan Kelas D Putra, M. Azmi Fahreza Kelas G Putra, Fahru Rozi Kelas I Putra, Salwa Salsabila Kelas C Putri, Dzillah Dzurotutsaniah Kelas D Putri, Allisya Sofia Nurlaely Kelas E Putri dan Sindy Aulia yang berlaga di Kelas F Putri.

Delapan pesilat ini kini resmi lolos ke PORPROV XV Jawa Barat 2026, dan menjadi simbol keberhasilan pembinaan jangka panjang yang dijalankan IPSI Kota Tasikmalaya dengan dukungan penuh KONI dan Pemerintah Kota.

Ketua Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Tasikmalaya, M. Arif Gunawan, ST, MSi. yang menyaksikan langsung laga demi laga bersama Sekretaris Umum Agung Firmansyah, SE dan Bendahara Umum M. Naufal Putra, SH.MH mengaku tak kuasa menahan rasa haru dan bangga.

“Alhamdulillah, target 8 medali emas berhasil kita raih. Ini buah dari kerja sama tim yang solid, semangat juang para pesilat, dan dukungan luar biasa masyarakat Tasikmalaya. Kita berhasil menunjukkan eksistensi dan prestise Kota Santri di gelanggang Jawa Barat,” ungkap Arif Gunawan dengan senyum penuh bangga, Jumat (24/10/2025) malam

berfoto-dengan-Wali-Kota-Tasikmalaya.jpgKontingen Silat Kota Tasikmalaya saat berfoto dengan Wali Kota Tasikmalaya di ruang Wali Kota Tasikmalaya beberapa hari yang lalu,   (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia) 

Menurutnya, torehan ini adalah hasil dari proses panjang pembinaan yang berkelanjutan. IPSI Kota Tasikmalaya telah mengintegrasikan pendekatan modern dalam latihan fisik dan teknik, tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur tradisi silat Tasikmalaya.

Arif tak lupa menegaskan bahwa dukungan moral dan perhatian langsung dari Pemerintah Kota Tasikmalaya menjadi kunci sukses pencapaian kali ini.

“Sejak pelepasan di Bale Kota, Wali Kota dan Kadisporabudpar memberi semangat luar biasa. Bahkan di sela-sela agenda penting dengan Kemendagri via Zoom Meeting, Pak Wali tetap meluangkan waktu untuk melepas kontingen IPSI Kota Tasikmalaya. Dari sembilan atlet yang dikirim, delapan berhasil lolos. Ini luar biasa,” ujarnya.

Momentum pelepasan kontingen itu, lanjut Arif, menjadi titik kebangkitan semangat bagi para atlet. Kata-kata motivasi yang diucapkan langsung oleh Wali Kota seolah menjadi doa yang diijabah: target tercapai, bahkan melampaui ekspektasi.

Sementara itu Ketua KONI Kota Tasikmalaya, Anton Suherlan, S.Pd juga menunjukkan perhatian besar terhadap para atletnya. Ia datang langsung ke lokasi pertandingan di GOR Padjadjaran Bandung, menyaksikan laga penentuan, bahkan mengunjungi tempat penginapan kontingen IPSI untuk memberi semangat setelah sebelumnya mengunjungi cabang olahraga biliar.

“Kami di KONI tidak hanya menuntut prestasi, tapi juga hadir memberi dukungan moral di lapangan. Para atlet kita butuh kehadiran, bukan sekadar janji,” ungkap Anton dengan tegas.

Kehadiran KONI di tengah-tengah para pesilat muda itu terbukti memberi efek besar terhadap motivasi dan semangat juang para atlet.
Anton menambahkan bahwa hasil gemilang ini akan menjadi tolok ukur untuk memperkuat pembinaan dan anggaran olahraga bela diri di Tasikmalaya ke depan.

“Proses tak pernah membohongi hasil”. Ucapan ini keluar dari mulut Farid, Pelatih Kepala IPSI Kota Tasikmalaya, yang selama ini mendampingi para pesilat dalam setiap sesi latihan hingga babak final.

“Di balik keberhasilan ini ada proses yang panjang, disiplin yang keras, dan komitmen yang tinggi. Kami percaya, proses tidak akan pernah membohongi hasil. Apa yang diraih hari ini adalah buah kerja keras berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun,” ujar Farid.

Farid menjelaskan bahwa dalam persiapan BK PORPROV XV ini, para pesilat menjalani latihan terprogram selama delapan bulan, dengan pendekatan ilmiah yang menggabungkan latihan fisik, teknik, strategi, hingga mental juang.

Arif-Gunawan.jpgKetua IPSI Kota Tasikmalaya, M. Arif Gunawan, ST, MSi. (kiri) saat memberikan uang kepret kepada salah satu pesilat yang mendapatkan medali emas. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)   

Setiap atlet dibina untuk tidak hanya menjadi petarung, tetapi juga pembawa nilai-nilai luhur Pencak Silat sebagai warisan budaya bangsa.

Di antara delapan peraih medali emas, nama Allisya, pesilat kelas E putri, mencuri perhatian. Wajahnya sumringah namun matanya berkaca-kaca ketika medali emas dikalungkan di lehernya. Bagi remaja yang berperawakan tinggi semampai, kemenangan ini bukan hanya soal medali, tapi tentang pembuktian diri dan doa kedua orang tua dan gurunya.

“Saya sangat terharu dan bangga sekali. Terima kasih kepada pelatih, Ketua IPSI, dan teman-teman satu kontingen. Dukungan mereka sejak awal latihan sampai pertandingan adalah kekuatan utama saya,” ujar Allisya.

Ia juga menceritakan momen berkesan ketika Ketua IPSI memberikan apresiasi berupa uang kepret sebesar satu juta rupiah kepada para atlet dan seluruh para pelatih setelah pengalungan medali.

“Bagi saya, uang kepret yang diberikan ketua IPSI itu bukan soal nominal, tapi bentuk penghargaan yang sangat bermakna. Ini menjadi amanah agar saya terus menjaga tanggung jawab dan berjuang membawa nama Kota Tasikmalaya,” ucapnya dengan bangga.

Kini, berkat pembinaan yang terarah dan dukungan pemerintah daerah, Pencak Silat Kota Tasikmalaya tidak hanya hidup sebagai budaya, tetapi juga berprestasi di arena olahraga kompetitif. Capaian delapan medali emas di BK PORPROV XV Jabar 2025 menjadi bukti bahwa semangat tradisi bisa berjalan seiring dengan prestasi modern.

Dengan hasil ini, IPSI Kota Tasikmalaya akan fokus mempersiapkan diri menghadapi ajang PORPROV XV Jawa Barat 2026 yang dijadwalkan digelar pertengahan tahun depan.

Delapan atlet yang lolos akan menjalani pemantapan latihan terpusat (TC), termasuk program peningkatan fisik, teknik, dan strategi pertandingan.

“Kami ingin di PORPROV 2026 nanti bukan hanya ikut, tapi benar-benar membawa pulang medali emas untuk Kota Tasikmalaya. Kami yakin, dengan doa dan dukungan masyarakat, prestasi ini bisa kita pertahankan bahkan ditingkatkan,” ujar Farid penuh optimisme.

Prestasi IPSI Kota Tasikmalaya ini mencerminkan hasil nyata dari sistem pembinaan olahraga daerah yang mulai menemukan bentuk idealnya.

Keterlibatan langsung pemerintah, sinergi KONI dan IPSI, serta semangat masyarakat menjadi kombinasi sempurna bagi kemajuan olahraga di daerah.

"Jadi saya ingin Kota Tasikmalaya kini tidak hanya dikenal dengan bordir, santri, dan kulinernya, tetapi juga sebagai kota penghasil atlet bela diri berprestasi, khususnya pencak silat," pungkasnya.

(Harniwan Obech/TIMES Indonesia Priangan Timur)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tasikmalaya just now

Welcome to TIMES Tasikmalaya

TIMES Tasikmalaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.