TIMES TASIKMALAYA, CIAMIS – Sejumlah mahasiswa Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Ciamis, berhasil menghadirkan inovasi digital berupa aplikasi Simanisku (Sistem Informasi Manajemen Input Surat Masuk dan Surat Keluar).
Inovasi ini lahir dari hasil analisis lapangan yang dilakukan oleh 15 mahasiswa peserta KKN setelah mengidentifikasi berbagai permasalahan administrasi di tingkat desa.
Selama ini, pencatatan surat masuk dan keluar di Desa Dayeuhluhur masih dilakukan secara manual menggunakan buku register. Pola tersebut dinilai rawan menimbulkan penumpukan arsip, kesalahan pencatatan, hingga keterlambatan distribusi surat.
“Pelaksanaan program ini merupakan hasil rembugan dari peserta KKN Unper. Kami ingin memberikan bukti nyata yang manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujar M. Ravi Rivaldi, mahasiswa semester enam Jurusan Teknik Informatika Unper sekaligus penanggung jawab program, saat launching aplikasi Simanisku di Aula Kantor Desa Dayeuhluhur, Kamis (21/8/2025).
Aplikasi Simanisku memurit Ravi didesain dalam bentuk website resmi desa yang memungkinkan tata kelola administrasi berjalan lebih cepat, efektif, dan efisien. Setiap surat yang masuk akan langsung diinput oleh perangkat desa, kemudian diteruskan secara otomatis kepada pejabat berwenang melalui notifikasi di ponsel Android.
Dengan sistem ini, disposisi surat dapat dilakukan secara real-time, bahkan meski kepala desa atau perangkat desa sedang berada di luar kantor.
“Kita mencoba agar layanan masyarakat lebih responsif. Walaupun kepala desa tidak ada di tempat, sistem ini tetap memberikan notifikasi lengkap, termasuk jenis dan sifat surat untuk segera ditindaklanjuti,” jelas Ravi.
Meski masih dalam tahap pengembangan awal, sistem ini sudah berfungsi dengan baik untuk mengelola surat masuk dan keluar. Ke depan, tim mahasiswa berencana menambahkan fitur tambahan seperti arsip digital berbasis cloud, dashboard statistik surat, hingga integrasi dengan aplikasi pelayanan desa lainnya.
Kehadiran Simanisku mendapat sambutan positif dari jajaran Pemerintah Desa Dayeuhluhur. Endang (50), Kasi Pemerintahan Desa, menyebut program ini sebagai solusi yang sudah lama dinantikan.
“Dengan adanya Simanisku, kami merasa sangat terbantu. Arsip administrasi lebih tertata, efektif, dan efisien. Bahkan disposisi surat tetap berjalan meski kepala desa atau perangkat tidak ada di kantor,” ujar Endang penuh apresiasi.
Menurutnya, digitalisasi administrasi desa merupakan langkah maju menuju good governance di tingkat pemerintahan paling bawah. Ia berharap sistem ini bisa menjadi percontohan bagi desa lain di Kecamatan Jatinegara maupun wilayah Kabupaten Ciamis.
Inovasi mahasiswa Unper Tasikmalaya ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. Sebelumnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menekankan pentingnya digitalisasi tata kelola desa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Endang menambahkan Transformasi digital desa juga menjadi bagian dari agenda besar pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mempercepat modernisasi birokrasi melalui penerapan E-Government hingga ke level desa.
Ravi berharap dengan adanya Simanisku yang diinisisinya dapat menjadikan Desa Dayeuhluhur melangkah maju menjadi desa yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, sekaligus menegaskan peran kampus sebagai agen perubahan yang menjembatani kebutuhan masyarakat dengan perkembangan digital.
Jika dikembangkan secara berkelanjutan, Simanisku berpotensi menjadi embrio inovasi E-Government Desa di Kabupaten Ciamis. Sistem ini diyakini mampu meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta efektivitas pelayanan publik, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.
“Kami ingin Simanisku tidak hanya membantu administrasi surat, tetapi juga menjadi pusat data digital yang memudahkan semua lini pelayanan desa,” tutur Ravi optimistis.
Acara launching Simanisku dihadiri berbagai pihak, di antaranya Selji Salgangga, M.M. Dosen Pembimbing Lapangan, Firgian Ardigurnita, M.P. Kepala BAAK Unper, Hary Firmansyah, M.M. Perwakilan Panitia Penyelenggara KKN serta Jajaran Pemerintah Desa Dayeuhluhur.
Para pihak tersebut sepakat bahwa kolaborasi antara mahasiswa, kampus, dan pemerintah desa harus terus ditingkatkan agar program digitalisasi ini tidak berhenti sebatas proyek KKN, tetapi benar-benar menjadi sistem permanen yang berkelanjutan.
Salah satu perangkat desa turut memberikan apresiasi ia menililai terobosan mahasiswa Universitas Perjuangan Tasikmalaya melalui Simanisku bukan hanya solusi digital bagi Desa Dayeuhluhur, tetapi juga bukti nyata kontribusi akademisi dalam pembangunan desa. Kehadiran aplikasi ini membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi jembatan untuk menghadirkan tata kelola pemerintahan desa yang lebih modern, transparan, dan akuntabel.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Desa Dayeuhluhur kini menapaki era baru digitalisasi desa, membuka jalan bagi desa-desa lain di Kabupaten Ciamis untuk mengikuti langkah serupa. (*)
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |