https://tasikmalaya.times.co.id/
Berita

Makan Liwet Bareng, Cara Unik Siswa Berkebutuhan Khusus Pahami Nilai Perjuangan Santri

Rabu, 22 Oktober 2025 - 21:26
HSN 2025, Siswa ABK SLB ABC Lestari Tasikmalaya Rayakan dengan Makan Liwet Bersama Sejumlah siswa ABK dari SLB ABC Lestari Tasikmalaya saat makan liwet bersama di HSN 2025, Rabu (22/10/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES TASIKMALAYA, TASIKMALAYA – Dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan, puluhan siswa berkebutuhan khusus di SLB ABC Lestari Tasikmalaya memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 dengan cara unik dan bermakna  makan liwet bersama di halaman sekolah. 

Kegiatan sederhana namun sarat makna ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan, tetapi juga sarana edukasi tentang nilai-nilai luhur perjuangan santri bagi bangsa Indonesia.

Nasi liwet memiliki hubungan erat dengan kehidupan santri di pondok pesantren. Tradisi liwetan  yaitu memasak dan makan nasi liwet bersama sudah lama dikenal sebagai simbol kebersamaan, gotong royong, dan kekeluargaan di lingkungan pesantren. 

Tradisi ini tidak hanya melatih kerja sama, tetapi juga menanamkan nilai kesederhanaan dan kebersamaan yang menjadi ciri khas kehidupan santri.

Kini, tradisi liwetan bahkan dikembangkan menjadi bagian dari program pelestarian budaya dan wirausaha pesantren. Santri belajar memasak, mengelola hasilnya, hingga menjadikannya produk ekonomi kreatif yang bernilai jual, sekaligus mempertahankan tradisi nusantara.

Kepala SLB ABC Lestari Tasikmalaya, Aris Rahman, M.Pd., menyampaikan bahwa Hari Santri Nasional, yang diperingati setiap 22 Oktober, merupakan momentum penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menghargai jasa para santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

“Ya, tadi kita telah melakukan upacara sederhana memperingati Hari Santri dengan membaca shalawat dan menyampaikan sejarah tentang santri serta perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan,” ungkap Aris Rahman. Rabu (22/10/2025)

Lebih lanjut, Aris menjelaskan bahwa tema Hari Santri Nasional 2025, yakni “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, mengandung pesan yang sangat mendalam. Tema tersebut menegaskan bahwa santri memiliki peran strategis tidak hanya dalam menjaga kemerdekaan Indonesia, tetapi juga dalam membangun peradaban dunia yang damai, berkeadilan, dan beradab.

“Melalui peringatan Hari Santri, kami ingin siswa-siswa berkebutuhan khusus memahami nilai-nilai luhur perjuangan para ulama. Bahwa santri itu tidak hanya belajar agama, tapi juga berkontribusi nyata bagi kemanusiaan dan perdamaian dunia,” tambah Aris.

Kegiatan makan liwet bersama di SLB ABC Lestari bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga media pembelajaran kontekstual bagi siswa berkebutuhan khusus. Mereka diajak memasak nasi liwet secara berkelompok, menata lauk pauk sederhana, dan makan bersama-sama di atas daun pisang. Aktivitas ini menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerja sama, dan empati antar siswa.

Salah satu siswa kelas XI, Junjun, mengaku sangat senang bisa ikut dalam kegiatan tersebut. “Saya senang sekali bisa makan liwet bareng teman-teman. Ternyata nasi liwet itu punya banyak arti buat santri dan perjuangan kemerdekaan Indonesia,” ucap Junjun 

Keceriaan tampak di wajah para siswa saat menikmati nasi liwet hangat yang dimasak bersama guru dan teman-teman mereka. 

Suasana penuh keakraban ini semakin memperkuat nilai-nilai kebersamaan yang menjadi semangat peringatan Hari Santri Nasional.

Peringatan Hari Santri Nasional pertama kali ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Tanggal 22 Oktober dipilih untuk mengenang Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, yang menyerukan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan pasca-Proklamasi.

Hari Santri menjadi pengingat bahwa santri dan ulama memiliki peran besar dalam sejarah bangsa, baik dalam perjuangan fisik melawan penjajahan maupun dalam pembangunan moral, spiritual, dan intelektual bangsa.

Di berbagai daerah, termasuk di Tasikmalaya yang dikenal sebagai kota santri, peringatan Hari Santri selalu dirayakan dengan berbagai kegiatan keagamaan dan budaya. Mulai dari apel santri, kirab merah putih, pengajian akbar, hingga kegiatan sosial dan edukatif seperti yang dilakukan SLB ABC Lestari.

Tasikmalaya: Kota Santri yang Kaya Nilai Religius dan Budaya

Tasikmalaya dikenal sebagai salah satu kota santri di Jawa Barat, dengan ribuan pondok pesantren yang tersebar di berbagai kecamatan. Julukan ini mencerminkan kuatnya nilai keislaman dan tradisi pesantren yang tumbuh di masyarakat.

 Melalui kegiatan seperti peringatan Hari Santri di SLB ABC Lestari, nilai-nilai tersebut terus dijaga dan diperkenalkan bahkan kepada anak-anak berkebutuhan khusus.

Kegiatan makan liwet bersama yang dilakukan oleh SLB ABC Lestari Tasikmalaya menjadi contoh nyata bahwa semangat Hari Santri dapat dihayati oleh semua kalangan, termasuk oleh siswa berkebutuhan khusus. Dengan cara sederhana, mereka belajar tentang sejarah, nilai perjuangan, dan makna kebersamaan yang diwariskan para ulama dan santri bagi bangsa Indonesia. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tasikmalaya just now

Welcome to TIMES Tasikmalaya

TIMES Tasikmalaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.