TIMES TASIKMALAYA, JAKARTA – Film drama religi “Pengin Hijrah” yang akan tayang serentak di bioskop pada 30 Oktober 2025, menjadi akselerator dalam menjembatani potensi kerja sama pariwisata antara Kabupaten Belitung, Indonesia, dan wilayah Uzbekistan, khususnya Bukhara.
"Produksi film ini secara unik menyandingkan keindahan pantai Belitung sebagai latar belakang tokoh utama wanita, Alina, dengan situs-situs bersejarah Islam di Uzbekistan, tempat tokoh utama pria, Omar, berasal," kata produser Rendy Gunawan asal Belitung di Jakarta, akhir pekan ini.
Keterkaitan ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Belitung yang sejak 2023 telah menjajaki kerja sama dengan Uzbekistan di bidang pariwisata dan ekonomi.
Bupati Belitung kala itu menyoroti kesamaan latar belakang wilayahnya sebagai UNESCO Global Geopark dengan status situs warisan dunia UNESCO di Bukhara.
Film itu secara visual menyandingkan kedua lokasi tersebut, memperkuat gagasan kolaborasi pariwisata halal.
Dukungan dari Uzbekistan terlihat dengan hadirnya aktor lokal, termasuk Temur Mirzaev sebagai Ayah Omar, yang juga menjabat sebagai Advisor bagi Menteri Pariwisata Uzbekistan.
Kehadiran figur berpengaruh ini menegaskan sinergi antara dunia perfilman dengan strategi promosi wisata ziarah di Asia Tengah.
Rendy berharap, dengan mengambil lokasi syuting di dua negara, termasuk di tengah dinginnya musim salju Uzbekistan, film ini dapat memberikan pengalaman visual sekaligus menginspirasi penonton, sambil secara tidak langsung mempromosikan Belitung sebagai gerbang pariwisata Indonesia ke Uzbekistan dan sebaliknya.
Film yang melibatkan aktris Uzbekistan Adolat Kimsanova ini dipandang sebagai langkah "people-to-people connection" yang efektif, membuka jalan bagi terwujudnya kerja sama jangka panjang, termasuk potensi inisiatif "sister city" antara Belitung dengan salah satu kota di Uzbekistan di masa depan.
Aktor Uzbekistan Bantu Kelancaran Syuting
Rendy Gunawan mengatakan aktor Uzbekistan yang juga figur pariwisata Temur Mirzaev memiliki peran dalam membantu kelancaran syuting film tersebut.
Rendy mengatakan selaku Advisor Menteri Pariwisata Uzbekistan, Temur turut andil menjadi aktor, penerjemah sekaligus pendukung utama kesuksesan syuting film "Pengin Hijrah" di negeri kawasan Asia Tengah itu.
"Jadi peran beliau tiga sebenarnya, disamping jadi aktor, beliau juga penerjemah sekaligus yang membantu proses produksi kita di Uzbekistan," kata Rendy.
Rendy menambahkan, memiliki dua orang asal Uzbekistan yang fasih berbahasa Indonesia dalam tim pendukung produksi filmnya merupakan suatu kemujuran.
"Kalau tadi mas ngobrol dengan tim dari Uzbekistan yang lain, itu kan mereka berbahasa Uzbekistan, kan? Ya, kecuali Pak Aziz, Pak Temur dan Pak Aziz bisa bahasa Indonesia," kata Rendy.
Aziz merupakan orang Uzbekistan yang melatih dialek bagi aktor Endy Arfian yang berperan sebagai Omar di film "Pengin Hijrah". Ia juga menjadi pendukung logistik, operator biro perjalanan dan menjadi salah satu aktor pendukung di film ini dengan perannya sebagai pembantu bagi Halima, nenek Omar.
"Sebenarnya beberapa titik lokasi di Uzbekistan yang kami datangi untuk syuting itu... Memang titik-titik lokasi yang ikonik atas saran dari... Pak Temur kan di pariwisata ya, dengan sisi logistik dan juga travel... Itu dikepalai oleh Pak Aziz," kata Rendy.
Film drama religi “Pengin Hijrah” yang disutradarai oleh Jastis Arimba, dibintangi oleh Steffi Zamora sebagai Alina, dengan melibatkan aktris senior Uzbekistan, Adolat Kimsanova, sebagai nenek Omar, Halima.
Film “Pengin Hijrah” juga didukung oleh Daffa Wardhana, Karina Suwandi, Nadzira Shafa, dan Donny Alamsyah.
Proses produksi berlangsung di Belitung, Bogor, serta kota-kota bersejarah di Uzbekistan seperti Bukhara dan Tashkent. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Film "Pengin Hijrah" Jembatan Wisata Belitung ke Uzbekistan
Pewarta | : Antara |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |