TIMES TASIKMALAYA, JAKARTA – Rusia mulai intensif menerobos wilayah NATO melalui pesawat nirawaknya yang menyebabkan ketegangan makin meningkat.

Dua negara NATO, yakni Rumania dan Latvia telah melaporkan pelanggaran  pesawat nirawak Rusia di wilayah udaranya.

Kementerian Pertahanan Rumania mengatakan, bahwa sistem pengawasan radar mengidentifikasi dan melacak jalur pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara nasional dan kemudian keluar menuju Ukraina.

Anggota parlemen Rumania saat ini berencana untuk mempertimbangkan undang-undang pada sesi mereka tentang pemberian izin kepada Rumania untuk menembak jatuh pesawat nirawak yang menyerang wilayah udara negara tersebut di masa damai.

Rumania dan Latvia, yang merupakan anggota NATO sekaligus pendukung Ukraina dalam perangnya selama 2 1/2 tahun dengan Rusia, pada hari Minggu menyelidiki kejadian jatuhnya pesawat nirawak Rusia setelah melanggar wilayah udara mereka, kata pihak berwenang di kedua negara.

Insiden tersebut mendorong para pejabat untuk menyerukan tindakan bersama untuk melawan serangan udara Rusia.

Wakil Sekretaris Jenderal NATO, Mircea Geoana mengecam insiden tersebut sebagai "tidak bertanggung jawab dan berpotensi berbahaya," sambil mengatakan tidak ada indikasi serangan yang disengaja terhadap negara-negara anggota Aliansi.

Kementerian pertahanan Rumania mengatakan sistem pengawasan radarnya mengidentifikasi dan melacak jalur pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara nasional dan kemudian keluar menuju Ukraina.

Rumania kemudian mengerahkan dua jet tempur F-16 untuk memantau serangan pesawat nirawak tersebut. 

Penduduk di wilayah tenggara Rumania, Tulcea dan Constanta, diperingatkan untuk berlindung.

"Dari data yang ada, kemungkinan zona dampak pada wilayah nasional teridentifikasi, di daerah tak berpenghuni di dekat desa Periprava," tambah kementerian tersebut.

Personel kementerian tengah mencari di area yang terkena dampak.

Di Latvia, yang berbatasan langsung dengan Rusia dan sekutu dekatnya Belarus, Presiden Edgars Rinkevics mengunggah di platform media sosial X bahwa pemerintahnya mengupayakan tanggapan NATO secara bersama.

"Jumlah insiden semacam itu meningkat di sepanjang sisi Timur NATO dan kita harus mengatasinya secara kolektif," tulis Rinkevics.

Kantor berita LETA mengutip kementerian pertahanan yang mengatakan, bahwa penyelidikan awal menunjukkan bahwa pesawat nirawak itu telah memasuki wilayah udara Latvia dari Belarus dan jatuh di dekat kota Rezekne.

Leonids Kalnins, Komandan Markas Besar Gabungan Latvia, mengatakan, para ahli yakin pesawat nirawak itu tidak memiliki tujuan khusus untuk terbang ke Latvia.

Menteri Pertahanan Andris Spruds, yang dikutip oleh LETA, mengatakan, insiden itu adalah "membenarkan bahwa kita perlu melanjutkan pekerjaan yang telah kita mulai untuk memperkuat perbatasan timur Latvia, termasuk pengembangan kemampuan pertahanan udara dan kemampuan peperangan elektronik..."

Menteri Luar Negeri Ukraina yang baru diangkat, Andrii Sybiha menulis di X, bahwa kedua kasus itu adalah "pengingat yang jelas bahwa tindakan agresif Rusia melampaui Ukraina" dan menyerukan dukungan maksimal dari sekutu Ukraina.

Rumania berbagi perbatasan sepanjang 650 km (400 mil) dengan Ukraina dan telah mengalami serpihan pesawat tak berawak Rusia yang tersesat di wilayahnya berulang kali selama setahun terakhir.

Wilayah Rumania terletak beberapa ratus meter dari pelabuhan Sungai Donau Ukraina, yang sering menjadi target Rusia.

"Tidak ada masalah serius di lapangan," kata Perdana Menteri Rumania, Marcel Ciolacu  kepada wartawan pada hari Minggu setelah berkonsultasi dengan menteri pertahanan.

"(Serangan) akan terus berlanjut. Itu saja, kita berperang di perbatasan," katanya lagi.

Para legislator Rumania berencana untuk mempertimbangkan undang-undang pada sidang mereka saat ini tentang pemberian wewenang kepada Rumania untuk menembak jatuh pesawat tak berawak yang menyerang wilayah udara negara itu di masa damai. (*)